MOROWALI, Sulawesi Tengah - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Morowali, Elyta Gawi ST, M. Sc, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya soal luapan lumpur ke jalan poros di Desa Solonsa, Kecamatan Witaponda, kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepada media ini, Rabu (11/01/2023) di ruang kerjanya, Kadis DLHD Morowali Elyta Gawi mengatakan bahwa luapan lumpur di jalan poros Solonsa bukan dari PT Mitra Karya Agung Lestari (PT MKAL) tetapi bersumber dari aktivitas pertambangan PT Alaska.
Hal ini disimpulkan berdasarkan luasan elevasi pertambangan PT Alaska yang berada pada ketinggian, sehingga pada posisi elevasi yang tinggi menyebabkan buangan airnya itu akan los ke bawah.
"Jadi memang, dalam posisi itu apalagi dari sumber penambangannya tidak dikelola dengan baik maka otomatis buangan airnya akan los ke bawah, " terangnya.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
Kemudian ternyata lagi, lanjut Elyta Gawi menjelaskan ada masalah didepan workshop tempat sediment pond ternyata jebol, karena selama PT Alaska diberhentikan aktivitasnya tidak melakukan maintenance.
Dan hal itu kata Elyta Gawi, diakui pihak management PT Alaska dalam hal ini Kepala Tehnik Tambang (KTT) saat menghadiri rapat undangan pada (10/01/2023), di kantor DLHD Morowali terkait hal itu. "Iya Bu Kadis, sediment pond yang kita buat itu jebol, " katanya menirukan pernyataan KTT Alaska, Aswan.
Lanjut Elyta Gawi, Terkait hal itu anggota kami (DLHD Morowali) sudah turun melakukan cross cek ke lokasi PT Alaska dan memang selain luas dan elevasi tinggi, penambangan PT Alaska paling berantakan.
"Penambangan PT Alaska itu paling berantakan karena tidak ada pengelolaan dibukaannya yang seharusnya itu ada termuat dalam dokumen Amdal sehingga itulah sebab Amdal PT Alaska kita adendum. Jadi dokumen Amdal itu tidak cocok dengan kondisi yang ada makanya harus di Adendum yang sementara ini dalam proses di KLH pusat, " jelas mantan sekretaris DPM-PTSP Morowali itu.
Ditambahkan Elyta Gawi, terkait solusi mengatasi seringnya terjadi luapan lumpur yang jadi sorotan sudah dilakukan pertemuan dengan perusahaan yang beraktivitas di area lokasi tersebut.
Dalam pertemuan itu, kesepakatan perusahaan disana untuk mempercepat komunikasi dengan pihak Balai Jalan sehingga pembuatan cross drayer (Pembuangan air kapasitas besar) bisa segera dilakukan.
Dipenjelasan akhir, Kadis DLHD Morowali menegaskan bahwa penyebab luapan lumpur di jalan poros Solonsa itu juga tidak ada kaitannya dengan penambangan perusahaan yang berjamaah disana tetapi bersumber dari PT Alaska.
"Jadi, luapan lumpur itu bukan karena aktivitas PT MKAL, begitu pun perusahaan lainnya yang ada di sana PT MSB tidak melewati jalur luapan lumpur itu. buangan PT MSB itu aman, " pungkasnya.
(PATAR JS)